Menyusuri Sejarah Terbentuknya Band Legendaris Deep Purple

Deep Purple, sebuah nama yang merangkum sejarah dan evolusi musik rock, sudah berdiri kokoh sebagai salah satu pelopor genre ini semenjak permulaan 1970-an. Mengusung kombinasi daya riff gitar yang agresif, permainan keyboard yang megah, dan vokal yang berkarakter, band ini sudah meninggalkan jejak yang mendalam dalam industri musik dunia. Tulisan ini akan mengeksplorasi perjalanan musik Deep Purple, dampaknya kepada dunia rock, dan warisan yang terus hidup sampai hari ini.

Asal Masukan dan Permulaan Karir

Deep Purple yakni grup band rock Inggris yang terwujud di Hertford, Inggris pada tahun 1968. Mereka dianggap sebagai pelopor hard rock modern dan heavy metal. Sejarah Deep Purple ini diawali sebab adanya inisiatif Chris Curtis, pada tahun 1967, dia menghubungi Tony Edwards yang yakni seorang pengusaha di London.

Chris minta supaya Tony menjadi manajernya. Kemudian Tony mengontak John Colleta, seorang konsultan periklanan, agar ingin menananmkan modal. Pada mulanya band ini Bernama Roundabout yang beranggotakan Chris, Jon Lord, Ritchie, Dave Curtis, Bobby Woodman. Nama Roundabout berganti menjadi Deep Purple sesudah Ian Paice, Rod Evans, dan Nick Simper masuk formasi menggantikan Dave Curtis, Bobby Woodman. Deep Purple memang diketahui kerap berganti formasi dan personel.

Tapi formasi yang paling berhasil ialah formasi jangka waktu kedua, yang beranggotakan Ian Gillan, Ritchie Blackmore, Ian Paice, Jon Lord dan Roger Glover yang aktif tahun 1969 sampai 1973, 1984 sampai 1989, dan 1992 sampai 1993. Deep Purple melalui perjalanan yang tak gampang. Di negara asal mereka, Inggris, menjadi kawasan yang tak gampang ditembus. Tiga album pertama, Shades of Deep Purple (1968), The Book of Taliesyn (1968) dan Deep Purple (1969), sukses menempati daftar album terlaris di Amerika Serikat, bukan di Inggris.

Kondisi berubah pada tahun 1970 ketika dirilisnya album Deep Purple in Rock, Inggris menyambut hangat. Album ini sukses menempuh posisi keempat dan bertahan di chart selama 68 pekan. Kemudian nyanyian Black Night merebut posisi kedua teratas daftar single terlaris di Inggris, kemudian disusul oleh Strange Kind of Woman. Kemudian pada tahun 2008 Deep Purple menduduki peringkat ke-22 diprogram VH1’s Greatest Artists of Hard Rock, dan jajak anggapan di stasiun radio Planet Rock menempatkan mereka di peringkat ke-5 “band paling berakibat yang pernah ada”.

Deep Purple meraih Penghargaan Legenda di Penghargaan Musik. Pada tahun 2016, Deep Purple terutama Blackmore, Lord, Paice, Gillan, Glover, Coverdale, Evans, dan Hughes dilantik ke dalam Rock and Roll Hall of Fame.

Era Keemasan: Machine Head dan Smoke on the Water

Deep Purple menempuh puncak tren mereka dengan album Machine Head yang dirilis pada tahun 1972. Album ini termasuk salah satu karya terbaik mereka dan kerap dianggap sebagai salah satu album rock terhebat sepanjang masa. Nyanyian pembuka, Highway Star, menunjukkan kecepatan dan teknik permainan gitar yang mengesankan, padahal Lazy menampakkan daya solo keyboard Jon Lord yang khas.

Tapi, salah satu peristiwa paling ikonik dalam karir Deep Purple ialah rilis nyanyian Smoke on the Water. Nyanyian ini tak cuma menjadi anthem rock klasik namun juga mencerminkan kisah riil perihal kebakaran yang terjadi di Montreux, Swiss, selama konser Frank Zappa. Riff gitar ikonik yang membuka nyanyian ini, dimainkan oleh Ritchie Blackmore, sudah menjadi salah satu riff paling tenar dalam sejarah musik rock.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *